Setiap pasangan suami istri, tentu ingin
sekali mendapatkan buah hati. Tapi untuk mendapatkannya pada pasangan tertentu
tidak mudah. Mereka perlu waktu, dan usaha tertentu untuk bisa mendapatkan buah
hati yang diimpikan. Nah, sekarang ini ada banyak cara dan usaha yang bisa
dilakukan untuk mendapatkan buah hati, salah satunya adalah dengan
hypnofertility.
Pertanyaan:
1.
Seperti apakah terapi
kesuburan ini?
Jawab : Hypnofertility adalah sebuah therapi
kesuburan bagi pasutri yang mendambakan keturunan dengan menggunakan metode
Hypnotherapy. Tekhnik ini menjadi sebuah pilihan, karena trauma psikis ,
stress dan metal block sangat
mempengaruhi kesiapan tubuh untuk melakukan reproduksi, banyak pasangan yang tidak ditemukan adanya
masalah yang signifikan pada organ reproduksinya namun tidak dapat melakukan
proses konsepsi atau pembuahan. Perlu dipahami ketidak suburan (Infertility)
terbagi menjadi dua yaitu Primary Infertility dan Secondary
Infertility , Primary Infertility
ialah ketidak suburan yang terjadi akibat adanya gangguan fungsi dan
struktur dari organ reproduksi, bisa karena kelainan bawaan, kerusakan akibat
penyakit infeksi maupun perubahan
struktur sel organ reproduksi, sedangkan
Secondary Infertility ialah ketidak suburan yang terjadi akibat dari gangguan
psikis seperti trauma, kecemasan, stress dan mental block yang mempengaruhi
kinerja hormon sehingga pada akhirnya berefek kepada fungsi organ reproduksi
tersebut.
Pada kasus
primary infertility cenderung membutuhkan intervensi tindakan medis yang bersifat invasif, namun kesiapan mental dan emosional untuk sebuah
konsepsi pasca tindakan medis tersebut tetap dibutuhkan oleh karenanya
HypnoFertility dapat pula digunakan sebagai terapi pendukung pada kasus primary
infertility , sedangkan pada kasus secondary infertility sebenarnya tidak
memerlukan intervensi medis, justru pada kasus ini peranan penanganan secara
psikologis lebih besar dan memberikan hasil yang lebih nyata tanpa menelan biaya puluhan juta. HypnoFertility
bekerja pada level mekanisme bawah sadar, bahkan sampai menelusuri permasalahan
yang terjadi pada masa lalu-yang mungkin saja kita sudah lupa atau tidak
disadari. Status emosional seperti ini
paling banyak pengaruhnya pada wanita dibandingkan pria, trauma masa lalu kerap
ditemukan pada wanita dengan secondary infertility. Latar belakang pendidikan
dan lingkungan pada keluarga yang orang tuanya bercerai sangat mempengaruhi
alam bawah sadar anak perempuan pada keluarga tersebut, sehinga muncul
kebencian terhadap laki laki yang berdampak pada tubuh-fikiran anak perempuan
tersebut berupa terbentuknya Anti-Sperm Antibodies (antibodi yang di buat oleh
tubuh-fikiran khusus untuk mematikan sperma yang masuk kedalam tubuh.) sehingga
setiap sel sperma yang masuk kedalam tubuh perempuan tersebut sudah pasti akan
segera di bunuh oleh sistem pertahanan tubuhnya. Hal ini juga kerap terjadi
pada perempuan dengan riwayat pelecehan seksual, yang tidak segera mendapatkan
therapi mental.
Bahkan pada wanita yang memiliki
ketakutan untuk melahirkan, dan pada wanita yang memiliki ketakutan akan
rusaknya penampilan setelah melahirkan juga dapat menyebabkan secondary
infertility, kecemasaan saat proses kehamilan juga bisa menyebabkan hal ini,
bagaimana mungkin? Wanita, (juga pria) yang dilanda kecemasan, ketakutan,
kekhawatiran akan memproduksi hormon stres yaitu katekolamin dan
kortisol, kedua hormon ini sangat
berpengaruh pada pusat pengaturan hormon di otak yaitu kelenjar hypothalamus
dan kelenjar pituitary, pada wanita cara kerja katekolamin terhadap
hypothalamus dan pituitary adalah ketika hormon stress ini diterima oleh kelenjar hypothalamus, maka hypothalamus akan
melepaskan depleted Gonadothropin Releasing Hormone (depleted GnRH), dan
apa bila hormon ini beredar di pembuluh darah lalu masuk ke kelenjar pituitary,
maka kelenjar pituitary akan merespon hal tersebut dengan menghambat pelepasan Luteinizing
Hormone (LH) dan Folicle Stimulating Hormone (FSH) dimana kedua
hormon ini adalah hormon yang esensial bagi proses reproduksi, dari sini jelas
dengan terhambatnya pelepasan LH dan FSH maka kemampuan reproduksi seseorangpun
akan terganggu, dan setiap ada perubahan hormon sekecilapapun akan menyebabkan
reaksi berantai pada bagian tubuh yang lain.
Belum cukup sampai disitu,
ternyata stress sosial juga memiliki peran dalam secondary infertility. Stress
sosial adalah tekanan mental yang disebabkan oleh lingkungan sosial, dalam hal
ini stress sosial yang dimaksudkan adalah pertanyaan pertanyaan “rutin” yang
kerap dilontarkan masyarakat kepada perempuan yang baru saja menikah, yaitu “kapan
hamilnya?”, “Sudah isi apa belum?” “kok belum hamil juga?” , apa
anda ingat dengan pertanyaan tersebut? Atau anda pernah menanyakannya juga
kepada teman atau kerabat anda? , kalau
boleh menyarankan, stop bertanya demikian kepada orang lain, atau tak
perlu hiraukan apabila ada teman,
kerabat, atau tetangga yang bertanya seperti itu kepada anda!, Kenapa? Karena
mereka tidak memiliki hak untuk mengatur fungsi alami tubuh anda. Kondisi mental yang tertekan seperti ini merupakan sebuah
stress bagi tubuh dan fikiran , hal ini akan direspon oleh tubuh kita dengan
memproduksi hormon kortisol dan katekolamin, setelah penjelasan diatas, saya
yakin pasti anda sudah memahami bagaimana efek hormon tersebut terhadap organ
reproduksi dan cita cita untuk segera memiliki keturunan.
Bahkan dalam beberapa kasus
ditemukan penyebab dari secondary infertility adalah sugesti negatif yang diciptakan sendiri maupun oleh
orang dekat, perkataan seperti “saya belum mau punya anak kalau belum punya
rumah/mobil” atau “saya mau fokus ke karier dulu sebelum punya anak”
yang diucapkan kepada diri sendiri juga
perkataan “jangan punya anak dulu, kalau sudah mapan baru punya anak”
atau juga “ngga usah buru buru punya anak, fokus saja ke karier dulu”
yang diucapkan oleh orang dekat (orang tua, mertua, atau suami/istri) memiliki
pengaruh kuat dan membentuk sebuah
program pada alam bawah sadar yang tentunya direspon oleh tubuh dengan
menghambat hormon reproduksi.
Dengan menggunakan HypnoFertility, program fikiran dan sugesti yang
bersifat negatif dapat di perbaiki, bahkan stress sosial pun bukan lagi masalah
untuk anda. Dan yang lebih penting lagi, saat anda sudah melepaskan program
fikiran dan sugesti yang bersifat negatif di
dalam tubuh dan fikiran anda, yang terjadi adalah tubuh melepaskan
hormon endorphin, hormon ini adalah kebalikan dari hormon katekolamin
maupun kortisol, efek dari hormon ini membuat fikiran lebih fokus dan tenang,
tubuh terasa segar nyaman, meningkatkan fungsi dari organ reproduksi ,
menyeimbangkan kadar hormon dalam tubuh (banyak masalah pada organ reproduksi
wanita yang disebabkan oleh ketidak seimbangan kadar hormon) dan mood juga terkoreksi, sehingga emosi menjadi lebih
stabil.
- Apa saja yang akan dilakukan oleh pasangan yang mengikuti program terapi ini? Berapa lama melakukannya dalam satu kali sesi? Sehari/semigu berapa sesi? Berapalama dan berapa sesi harus diikuti oleh pasangan hingga dirinya bisa mendapatkan buah hati?
Jawab : Pada rangkaian sesi therapi
HypnoFertility, klien melalui beberapa
tahapan tahapan itu antara lain :
·
Pemahaman diri dan
Melepaskan Mental Block, pada tahap ini klien
diwawancara dan atau mengisi lembar questioner untuk mengetahui trauma
ataupun penyebab stress yang terjadi masa lampau maupun masa kini, apakah ada
faktor stress fisik yang mempengaruhi
fungsi kerja organ reproduksi klien, juga dilakukan emotional
screening tentang bagaimana
klien memandang dirinya, pasangannya dan
keluarganya, juga pandangan diri klien
terhadap sebuah kehamilan dan persalinan. Setelah mendapatkan informasi
yang cukup, therapis akan membimbing klien untuk melepaskan berbagai hambatan
mental yang ada, sehingga klien memiliki sudut pandang juga perasaan
baru terhadap diri dan lingkungannya, dengan demikian klien seakan membuka
lembar baru dalam hidupnya dan siap memulai sesuatu dengan semangat yang baru
pula.
·
Melepaskan kekhawatiran dan
relaksasi diri, di tahapan ini dalam kondisi hypnosis klien diajak untuk
melepaskan segala macam bentuk kekhawatiran yang berkaitan dengan kehamilan
maupun persalinan, dengan melepaskan kekhawatiran membuat tubuh lebih siap
untuk melakukan sebuah konsepsi, dengan bantuan program fikiran dan sugesti
yang positif sehingga klien memiliki kesiapan mental yang baik, serta relaksasi
diri sebagai cara untuk menjaga tubuh dan fikiran tetap dalam kondisi yang
harmonis dan prima dalam menjalankan tugasnya.
·
Individual/group Sharing, pada bagian ini pasangan dipisah, menceritakan apa yang dirasakan setelah
menjalani tahapan sebelumnya, juga berbagi kisah pengalaman yang pernah
dijalani untuk mewujudkan keinginan hadirnya sang buah hati, pada sesi ini tak
jarang digunakan untuk berkonsultasi tentang masalah yang tidak diketahui oleh
pasangannya, karena suami dan istri dipisah. Pada Group therapi saya bekerja
sama dengan Ibu Dewi Dewo Psi. CCH. HBCE. HBFC. Saya menangani para
suami dan Ibu Dewi Dewo menangani para istri sehingga membuat sesi ini begitu
akrab dan intim, juga banyak hal yang selama ini dipendam muncul kepermukaan untuk
diselesaikan.
·
Body Scan dan Bertemu buah hati anda, pada sesi
ini klien dalam kondisi hypnosis diajak untuk mempersiapkan seluruh organ
reproduksinya agar dapat bekerja dengan baik. Dengan menggunakan alam bawah
sadar klien, therapis membimbing klien untuk
memeriksa organ tubuh klien sendiri. Bila mana didapatkan adanya masalah pada
bagian tertentu klien disugestikan dapat mengatasi masalah yang ada dengan cara
dan sumberdaya yang terdapat pada diri klien sehingga penyembuhan dan perbaikan
dapat dilaksanakan dengan mudah dan sederhana. Bila pada organ reproduksi
klien tidak ada masalah, maka yang
dilakukan adalah mempersiapkan segala sesuatu disana untuk menyambut kehadiran
sang calon buah hati, lalu tetap dalam
kondisi hypnosis dilanjutkan bertemu dengan calon buah hati, disini pasutri
diminta untuk mengundang jiwa calon buah hati yang sesuai dengan jiwa pasangan
klien dan memintanya agar berkenan
menjadi bagian dari lingkaran kasih sayang dalam sebuah keluarga yang bahagia
yang siap melimpahkan cinta.
·
Proyeksi sukes Hypnofertility , Pada
sesi penutup ini masih dalam kondisi hypnosis pasutri kembali diperkuat sugesti
untuk membuang habis segala hambatan mental yang masih ada sekecil apapun itu,
kemudian dilanjutkan dengan membawa klien pasutri ke “masa depan”nya dimana
pada saat itu klien diajak untuk melihat diri dan pasangannya sedang duduk
bersanding dan menggendong bayi mungil
dengan penuh kasih sayang, disini klien diajak untuk bisa menyerap perasaa dan emosi positif yang ada, untuk di tanam dalam
alam bawah sadarnya, sehingga menimbulkan
keyakinan, semangat dan harapan positif bahwa sebuah konsepsi dapat
terjadi pada diri klien dengan cara yang
mudah dan menyenangkan.
Sesi therapi
dengan Hypnofertility ini dibagi menjadi dua cara, yaitu therapi secara
individual dan therapi secara group. Pada therapi Hypnofertility secara
individual bila tidak ditemukan adanya
penyulit lain biasanya direncanakan untuk menjalani 3 sesi yang di tiap sesinya memakan waktu sekitar 2-3 jam, dan jeda dari satu sesi ke
sesi selanjutnya sebaiknya 1 minggu kemudian. Sedangkan untuk group therapi
Hypnofertility diadakan pada waktu
tertentu di luarkota dengan harapan mendapatkan lingkungan yang segar dan nyaman,
penyelenggaraanya berlangsung 2 hari 1 malam dan menginap di tempat penginapan
yang sudah disediakan. Sesi therapi
dilakukan secara marathon dan tentunya dikemas sedemikian rupa agar peserta
group therapi tetap bisa menikmati therapi ditiap sesinya, kelebihan dari group
therapi HypnoFertility ini adalah bertemunya orang orang dengan keluhan yang
sama sehingga menimbulkan semangat baru , berbagi pengalaman, dan saling
mendukung bahkan banyak peserta yang menjadi “saudara baru” pada moment ini.
Setelah menjalani rangkaian therapi hypnofertility klien Individual maupun group therapi diberi
kan sebuah CD audio untuk memperkuat program fikiran untuk kesuburan, klien
dapat mendengarkan CD Audio tersebut sehari sekali atau menurut
kenyamanan klien, biasanya dalam
waktu 4 sampai 6 minggu kemudian bagi pasangan yang benar benar tekun , yakin
dan antusias dapat menyaksikan tanda tanda hadirnya sang buah hati.
3.
Apakah terapi ini harus
dilakukan oleh suami dan istri? Mengapa? Apa saja syarat-syarat untuk ikut dan melakukan
terapi ini? Dimanakah untuk bisa ikut terapi ini?
Jawab : HypnoFertility sebaiknya diikuti
oleh suami dan istri karena “it takes two to tanggo”, sebuah konsepsi
memerlukan kerjasama yang harmonis dari suami dan istri, ketidak harmonisan
dalam proses ini akan menimbulkan beban bagi salah satu sisi, yang biasanya
diemban oleh istri meskipun yang bermasalah adalah suami, dukungan dari
pasangan adalah kekuatan paling dahsyat untuk bisa menghasilkan konsepsi, bila
ada klien yang datang tanpa pasangannya hampir dapat dipastikan adanya ketidak
seriusan pada pasangan klien tersebut untuk mendapatkan buah hati. Syarat utama
untuk dapat mengikuti HypnoFertility adalah Kesungguhan, Keterbukaan, dan Keyakinan dari pasutri untuk mendapatkan
calon buah hati dan mengizinkan serangkaian tekhnik Hypnofertility ini untuk
membantu mengatasi permasalahan kesuburan yang ada, bila masih ingin “coba coba” atau bahkan sekedar
memenuhi keinginan pasangan sebaiknya jangan ikuti therapi ini karena hanya
membuang waktu yang berharga, namun bila berminat anda dapat menghubungi alamat
kontak yang tersedia.
4.
Sejauhmana keampuhan terapi ini?
Jawab : Hypnofertility sangat ampuh
mengatasi secondary fertility dengan ratio keberhasilan mencapai lebih dari
80% bergantung dari kesungguhan,
keterbukaan dan keyakinan klien saat mengikuti rangkaian therapi Hypnofertility
ini dan dipakai sebagai therapi penunjang pada primary infertility, yang
meningkatkan ratio keberhasilan penggunaan IVF (In Vitro Fertilization)
sebanyak 60%.
5.
Mungkinkah terapi ini
gagal? Mengapa? Bagaimana supaya tidak gagal?
Jawab : Hypnofertility masih memiliki kemungkinan
untuk gagal, namun kegagalan yang terjadi biasanya disebabkan kurangnya
kesungguhan klien yang tidak mengikuti setiap sesi therapinya dengan serius dan
benar, juga bergantung pada keterbukaan klien terhadap masalah yang ada, bila
klien lebih memilih menyembunyikan masalah yang ada maka hal itu dapat menjadi
hambatan bagi tubuh untuk mencapai kondisi yang diharapkan untuk sebuah
konsepsi dan bergantung kepada keyakinan klien pada tekhnik hypnofertility ini
karena bila memulai dengan ketidak yakinan apapun yang dilakukan akan berakhir
sia sia , ketiga hal tersebut adalah kunci kesuksesan hypnofertility, agar
mendapatkan hasil sesuai harapan, pastikan ketiga kunci sukses HypnoFertility
tersebut sudah ada pada diri anda dan pasangan anda.
Bahan artikel ini kami dapatkan dari:
dr. Rahmat Yanuardi CCH, HBCE, HBFC, QHAP
profil lengkap beliau dapat dilihat di: www.rahmatyanuardi.com
Kami akan menyelenggarakan event terapi kesuburan untuk suami istri dengan metode hypnofertility yang akan dipandu langsung oleh dr. Rahmat Yanuardi CCH, HBCE, HBFC, QHAP, acara ini akan kami selenggarakan pada tanggal 31 Maret - 1 April 2012 di Hotel UNY Yogyakarta dengan investasi Rp. 1.600.000 (per pasangan suami istri + menginap 1 malam di Hotel UNY Yogyakarta).
Informasi dan registrasi:
Sita: 087839397676
Teddy: 08129669324