Kamis, 08 Maret 2012

HypnoFertility, Terapi Kesuburan untuk Suami Istri dengan Metode Hypnotherapy





Setiap pasangan suami istri, tentu ingin sekali mendapatkan buah hati. Tapi untuk mendapatkannya pada pasangan tertentu tidak mudah. Mereka perlu waktu, dan usaha tertentu untuk bisa mendapatkan buah hati yang diimpikan. Nah, sekarang ini ada banyak cara dan usaha yang bisa dilakukan untuk mendapatkan buah hati, salah satunya adalah dengan hypnofertility.

Pertanyaan:

1.       Seperti apakah terapi kesuburan ini?
Jawab :  Hypnofertility adalah sebuah therapi kesuburan bagi pasutri yang mendambakan keturunan dengan menggunakan metode Hypnotherapy. Tekhnik ini menjadi sebuah pilihan, karena trauma psikis , stress  dan metal block sangat mempengaruhi kesiapan tubuh untuk melakukan reproduksi,  banyak pasangan yang tidak ditemukan adanya masalah yang signifikan pada organ reproduksinya namun tidak dapat melakukan proses konsepsi atau pembuahan. Perlu dipahami ketidak suburan (Infertility) terbagi menjadi dua yaitu Primary Infertility dan Secondary Infertility , Primary Infertility  ialah ketidak suburan yang terjadi akibat adanya gangguan fungsi dan struktur dari organ reproduksi, bisa karena kelainan bawaan, kerusakan akibat penyakit infeksi  maupun perubahan struktur sel  organ reproduksi, sedangkan Secondary Infertility ialah ketidak suburan yang terjadi akibat dari gangguan psikis  seperti trauma, kecemasan,  stress dan mental block yang mempengaruhi kinerja hormon sehingga pada akhirnya berefek kepada fungsi organ reproduksi tersebut.   
                Pada kasus primary infertility cenderung membutuhkan intervensi tindakan medis  yang bersifat invasif, namun  kesiapan mental dan emosional untuk sebuah konsepsi pasca tindakan medis tersebut tetap dibutuhkan oleh karenanya HypnoFertility dapat pula digunakan sebagai terapi pendukung pada kasus primary infertility , sedangkan pada kasus secondary infertility sebenarnya tidak memerlukan intervensi medis, justru pada kasus ini peranan penanganan secara psikologis lebih besar dan memberikan hasil yang lebih nyata  tanpa menelan biaya puluhan juta. HypnoFertility bekerja pada level mekanisme bawah sadar, bahkan sampai menelusuri permasalahan yang terjadi pada masa lalu-yang mungkin saja kita sudah lupa atau tidak disadari. Status emosional  seperti ini paling banyak pengaruhnya pada wanita dibandingkan pria, trauma masa lalu kerap ditemukan pada wanita dengan secondary infertility. Latar belakang pendidikan dan lingkungan pada keluarga yang orang tuanya bercerai sangat mempengaruhi alam bawah sadar anak perempuan pada keluarga tersebut, sehinga muncul kebencian terhadap laki laki yang berdampak pada tubuh-fikiran anak perempuan tersebut berupa terbentuknya Anti-Sperm Antibodies (antibodi yang di buat oleh tubuh-fikiran khusus untuk mematikan sperma yang masuk kedalam tubuh.) sehingga setiap sel sperma yang masuk kedalam tubuh perempuan tersebut sudah pasti akan segera di bunuh oleh sistem pertahanan tubuhnya. Hal ini juga kerap terjadi pada perempuan dengan riwayat pelecehan seksual, yang tidak segera mendapatkan therapi mental.
                Bahkan pada wanita yang memiliki ketakutan untuk melahirkan, dan pada wanita yang memiliki ketakutan akan rusaknya penampilan setelah melahirkan juga dapat menyebabkan secondary infertility, kecemasaan saat proses kehamilan juga bisa menyebabkan hal ini, bagaimana mungkin? Wanita, (juga pria) yang dilanda kecemasan, ketakutan, kekhawatiran akan memproduksi hormon stres yaitu katekolamin dan kortisol, kedua hormon  ini sangat berpengaruh pada pusat pengaturan hormon di otak yaitu kelenjar hypothalamus dan kelenjar pituitary, pada wanita cara kerja katekolamin terhadap hypothalamus dan pituitary adalah ketika hormon stress ini diterima oleh  kelenjar hypothalamus, maka hypothalamus akan melepaskan depleted Gonadothropin Releasing Hormone (depleted GnRH), dan apa bila hormon ini beredar di pembuluh darah lalu masuk ke kelenjar pituitary, maka kelenjar pituitary akan merespon hal tersebut dengan menghambat pelepasan Luteinizing Hormone (LH) dan Folicle Stimulating Hormone (FSH) dimana kedua hormon ini adalah hormon yang esensial bagi proses reproduksi, dari sini jelas dengan terhambatnya pelepasan LH dan FSH maka kemampuan reproduksi seseorangpun akan terganggu, dan setiap ada perubahan hormon sekecilapapun akan menyebabkan reaksi berantai pada bagian tubuh yang lain.
                Belum cukup sampai disitu, ternyata stress sosial juga memiliki peran dalam secondary infertility. Stress sosial adalah tekanan mental yang disebabkan oleh lingkungan sosial, dalam hal ini stress sosial yang dimaksudkan adalah pertanyaan pertanyaan “rutin” yang kerap dilontarkan masyarakat kepada perempuan yang baru saja menikah, yaitu “kapan hamilnya?”, “Sudah isi apa belum?” “kok belum hamil juga?” , apa anda ingat dengan pertanyaan tersebut? Atau anda pernah menanyakannya juga kepada teman atau kerabat anda? , kalau  boleh menyarankan, stop bertanya demikian kepada orang lain, atau tak perlu  hiraukan apabila ada teman, kerabat, atau tetangga yang bertanya seperti itu kepada anda!, Kenapa? Karena mereka tidak memiliki hak untuk mengatur fungsi alami tubuh anda.  Kondisi mental  yang tertekan seperti ini merupakan sebuah stress bagi tubuh dan fikiran , hal ini akan direspon oleh tubuh kita dengan memproduksi hormon kortisol dan katekolamin, setelah penjelasan diatas, saya yakin pasti anda sudah memahami bagaimana efek hormon tersebut terhadap organ reproduksi  dan cita cita  untuk segera memiliki keturunan.
                Bahkan dalam beberapa kasus ditemukan penyebab dari secondary infertility adalah sugesti  negatif yang diciptakan sendiri maupun oleh orang dekat, perkataan seperti “saya belum mau punya anak kalau belum punya rumah/mobil” atau “saya mau fokus ke karier dulu sebelum punya anak” yang diucapkan  kepada diri sendiri juga perkataan “jangan punya anak dulu, kalau sudah mapan baru punya anak” atau juga “ngga usah buru buru punya anak, fokus saja ke karier dulu” yang diucapkan oleh orang dekat (orang tua, mertua, atau suami/istri) memiliki pengaruh kuat  dan membentuk sebuah program pada alam bawah sadar yang tentunya direspon oleh tubuh dengan menghambat hormon reproduksi.
                  Dengan menggunakan HypnoFertility, program fikiran dan sugesti yang bersifat negatif dapat di perbaiki, bahkan stress sosial pun bukan lagi masalah untuk anda. Dan yang lebih penting lagi, saat anda sudah melepaskan program fikiran dan sugesti yang bersifat negatif di  dalam tubuh dan fikiran anda, yang terjadi adalah tubuh melepaskan hormon endorphin, hormon ini adalah kebalikan dari hormon katekolamin maupun kortisol, efek dari hormon ini membuat fikiran lebih fokus dan tenang, tubuh terasa segar nyaman, meningkatkan fungsi dari organ reproduksi , menyeimbangkan kadar hormon dalam tubuh (banyak masalah pada organ reproduksi wanita yang disebabkan oleh ketidak seimbangan kadar hormon) dan mood  juga terkoreksi, sehingga emosi menjadi lebih stabil.
  1. Apa saja yang akan dilakukan oleh pasangan yang mengikuti program terapi ini? Berapa lama melakukannya dalam satu kali sesi? Sehari/semigu berapa sesi? Berapalama dan berapa sesi harus diikuti oleh pasangan hingga dirinya bisa mendapatkan buah hati?
Jawab :  Pada rangkaian sesi therapi HypnoFertility,  klien melalui beberapa tahapan tahapan itu antara lain :  
·                     Pemahaman diri dan Melepaskan Mental Block, pada tahap ini klien diwawancara dan atau mengisi lembar questioner untuk mengetahui trauma ataupun penyebab stress yang terjadi masa lampau maupun masa kini, apakah ada faktor stress fisik yang mempengaruhi  fungsi kerja organ reproduksi klien, juga dilakukan emotional screening  tentang bagaimana klien  memandang dirinya, pasangannya dan keluarganya, juga  pandangan diri klien terhadap sebuah kehamilan dan persalinan. Setelah mendapatkan informasi yang cukup, therapis akan membimbing klien untuk melepaskan berbagai hambatan mental yang ada,  sehingga  klien memiliki sudut pandang juga perasaan baru terhadap diri dan lingkungannya, dengan demikian klien seakan membuka lembar baru dalam hidupnya dan siap memulai sesuatu dengan semangat yang baru pula.
·                     Melepaskan kekhawatiran dan relaksasi diri, di tahapan ini  dalam kondisi hypnosis klien diajak untuk melepaskan segala macam bentuk kekhawatiran yang berkaitan dengan kehamilan maupun persalinan, dengan melepaskan kekhawatiran membuat tubuh lebih siap untuk melakukan sebuah konsepsi, dengan bantuan program fikiran dan sugesti yang positif sehingga klien memiliki kesiapan mental yang baik, serta relaksasi diri sebagai cara untuk menjaga tubuh dan fikiran tetap dalam kondisi yang harmonis dan prima dalam menjalankan tugasnya.
·                     Individual/group Sharing, pada bagian ini pasangan dipisah,  menceritakan apa yang dirasakan setelah menjalani tahapan sebelumnya, juga berbagi kisah pengalaman yang pernah dijalani untuk mewujudkan keinginan hadirnya sang buah hati, pada sesi ini tak jarang digunakan untuk berkonsultasi tentang masalah yang tidak diketahui oleh pasangannya, karena suami dan istri dipisah. Pada Group therapi saya bekerja sama dengan Ibu Dewi Dewo Psi. CCH. HBCE. HBFC. Saya menangani para suami dan Ibu Dewi Dewo menangani para istri sehingga membuat sesi ini begitu akrab dan intim, juga banyak hal yang selama ini dipendam muncul kepermukaan untuk diselesaikan.
·                     Body Scan dan Bertemu buah hati anda, pada sesi ini klien dalam kondisi hypnosis diajak untuk mempersiapkan seluruh organ reproduksinya agar dapat bekerja dengan baik. Dengan menggunakan alam bawah sadar klien,  therapis membimbing klien untuk memeriksa organ tubuh klien sendiri. Bila mana didapatkan adanya masalah pada bagian tertentu klien disugestikan dapat mengatasi masalah yang ada dengan cara dan sumberdaya yang terdapat pada diri klien sehingga penyembuhan dan perbaikan dapat dilaksanakan dengan mudah dan sederhana. Bila pada organ reproduksi klien  tidak ada masalah, maka yang dilakukan adalah mempersiapkan segala sesuatu disana untuk menyambut kehadiran sang calon buah hati, lalu  tetap dalam kondisi hypnosis dilanjutkan bertemu dengan calon buah hati, disini pasutri diminta untuk mengundang jiwa calon buah hati yang sesuai dengan jiwa pasangan klien  dan memintanya agar berkenan menjadi bagian dari lingkaran kasih sayang dalam sebuah keluarga yang bahagia yang siap  melimpahkan cinta.
·                         Proyeksi sukes Hypnofertility , Pada sesi penutup ini masih dalam kondisi hypnosis pasutri kembali diperkuat sugesti untuk membuang habis segala hambatan mental yang masih ada sekecil apapun itu, kemudian dilanjutkan dengan membawa klien pasutri ke “masa depan”nya dimana pada saat itu klien diajak untuk melihat diri dan pasangannya sedang duduk bersanding   dan menggendong bayi mungil dengan penuh kasih sayang, disini klien diajak untuk bisa menyerap perasaa dan  emosi positif yang ada, untuk di tanam dalam alam bawah sadarnya, sehingga menimbulkan  keyakinan, semangat dan harapan positif bahwa sebuah konsepsi dapat terjadi pada diri klien dengan  cara yang mudah dan menyenangkan.    
                     Sesi therapi dengan Hypnofertility ini dibagi menjadi dua cara, yaitu therapi secara individual dan therapi secara group. Pada therapi Hypnofertility secara individual  bila tidak ditemukan adanya penyulit lain biasanya direncanakan untuk menjalani 3 sesi  yang di tiap sesinya memakan waktu  sekitar 2-3 jam, dan jeda dari satu sesi ke sesi selanjutnya sebaiknya 1 minggu kemudian. Sedangkan untuk group therapi Hypnofertility  diadakan pada waktu tertentu di luarkota dengan harapan mendapatkan lingkungan yang segar dan nyaman, penyelenggaraanya berlangsung 2 hari 1 malam dan menginap di tempat penginapan yang sudah disediakan.  Sesi therapi dilakukan secara marathon dan tentunya dikemas sedemikian rupa agar peserta group therapi tetap bisa menikmati therapi ditiap sesinya, kelebihan dari group therapi HypnoFertility ini adalah bertemunya orang orang dengan keluhan yang sama sehingga menimbulkan semangat baru , berbagi pengalaman, dan saling mendukung bahkan banyak peserta yang menjadi “saudara baru” pada moment ini. Setelah menjalani rangkaian therapi hypnofertility  klien Individual maupun group therapi diberi kan sebuah CD audio untuk memperkuat program fikiran untuk kesuburan, klien dapat mendengarkan CD Audio tersebut sehari sekali  atau menurut  kenyamanan klien,  biasanya dalam waktu 4 sampai 6 minggu kemudian bagi pasangan yang benar benar tekun , yakin dan antusias dapat menyaksikan tanda tanda hadirnya sang buah hati.                                      
3.       Apakah terapi ini harus dilakukan oleh suami dan istri? Mengapa? Apa saja syarat-syarat untuk ikut dan melakukan terapi ini? Dimanakah untuk bisa ikut terapi ini?
Jawab : HypnoFertility sebaiknya diikuti oleh suami dan istri karena “it takes two to tanggo”, sebuah konsepsi memerlukan kerjasama yang harmonis dari suami dan istri, ketidak harmonisan dalam proses ini akan menimbulkan beban bagi salah satu sisi, yang biasanya diemban oleh istri meskipun yang bermasalah adalah suami, dukungan dari pasangan adalah kekuatan paling dahsyat untuk bisa menghasilkan konsepsi, bila ada klien yang datang tanpa pasangannya hampir dapat dipastikan adanya ketidak seriusan pada pasangan klien tersebut untuk mendapatkan buah hati. Syarat utama untuk dapat mengikuti HypnoFertility adalah Kesungguhan, Keterbukaan,  dan Keyakinan dari pasutri untuk mendapatkan calon buah hati dan mengizinkan serangkaian tekhnik Hypnofertility ini untuk membantu mengatasi permasalahan kesuburan yang ada, bila masih  ingin “coba coba” atau bahkan sekedar memenuhi keinginan pasangan sebaiknya jangan ikuti therapi ini karena hanya membuang waktu yang berharga, namun bila berminat anda dapat menghubungi alamat kontak yang  tersedia.
 
4.        Sejauhmana keampuhan terapi ini?
Jawab : Hypnofertility sangat ampuh mengatasi secondary fertility dengan ratio keberhasilan mencapai lebih dari 80%  bergantung dari kesungguhan, keterbukaan dan keyakinan klien saat mengikuti rangkaian therapi Hypnofertility ini dan dipakai sebagai therapi penunjang pada primary infertility, yang meningkatkan ratio keberhasilan penggunaan IVF (In Vitro Fertilization) sebanyak 60%.

5.       Mungkinkah terapi ini gagal? Mengapa? Bagaimana supaya tidak gagal?
Jawab : Hypnofertility masih memiliki kemungkinan untuk gagal, namun kegagalan yang terjadi biasanya disebabkan kurangnya kesungguhan klien yang tidak mengikuti setiap sesi therapinya dengan serius dan benar, juga bergantung pada keterbukaan klien terhadap masalah yang ada, bila klien lebih memilih menyembunyikan masalah yang ada maka hal itu dapat menjadi hambatan bagi tubuh untuk mencapai kondisi yang diharapkan untuk sebuah konsepsi dan bergantung kepada keyakinan klien pada tekhnik hypnofertility ini karena bila memulai dengan ketidak yakinan apapun yang dilakukan akan berakhir sia sia , ketiga hal tersebut adalah kunci kesuksesan hypnofertility, agar mendapatkan hasil sesuai harapan, pastikan ketiga kunci sukses HypnoFertility tersebut sudah ada pada diri anda dan pasangan anda.
 
Bahan artikel ini kami dapatkan dari:
dr. Rahmat Yanuardi CCH, HBCE, HBFC, QHAP
profil lengkap beliau dapat dilihat di: www.rahmatyanuardi.com
 
Kami akan menyelenggarakan event terapi kesuburan untuk suami istri dengan metode hypnofertility yang akan dipandu langsung oleh dr. Rahmat Yanuardi CCH, HBCE, HBFC, QHAP, acara ini akan kami selenggarakan pada tanggal 31 Maret - 1 April 2012 di Hotel UNY Yogyakarta dengan investasi Rp. 1.600.000 (per pasangan suami istri + menginap 1 malam di Hotel UNY Yogyakarta).
 
Informasi dan registrasi:
 
Sita: 087839397676
Teddy: 08129669324